Sistem Informasi & Layanan Online Desa Jeblog (SIMALOG)
Pemerintah Desa Jeblog
Kabupaten Klaten

Desa
Jeblog

Login Admin
Statistik Pengunjung
Info Aplikasi
Selamat Datang Di Sistem Informasi & Layanan Online Desa Jeblog (SIMALOG) Desa Jeblog, Kec. Karanganom, Kab. Klaten

Info

Berita Lokal

Menjaga Sumber Air Desa Jeblog: Antara Pemanfaatan dan Tanggung Jawab Bersama

Desa Jeblog, yang terletak di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki luas sekitar 72 hektare, terbagi menjadi 5 RW dan 9 RT, dengan jumlah penduduk sekitar 1.300 jiwa. Secara geografis, desa ini berada di sudut Kecamatan Karanganom dan berbatasan dengan Kecamatan Tulung serta Polanharjo. Dahulu, wilayah ini merupakan daerah rawa dengan tanah berlumpur. Hingga saat ini, Desa Jeblog dikenal memiliki sekitar 10 mata air yang membuat desa ini tidak pernah mengalami kekeringan, bahkan pada musim kemarau panjang.

Kelimpahan air menjadikan Desa Jeblog relatif makmur dibandingkan daerah sekitarnya. Sektor pertanian menjadi andalan utama, dengan beras yang dihasilkan terkenal berkualitas tinggi berkat air irigasi yang bersih dan melimpah. Selain itu, terdapat sektor perikanan dan pariwisata yang berkembang memanfaatkan sumber daya air di desa ini. Namun, kondisi tersebut juga menimbulkan tantangan tersendiri, terutama terkait pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air tanah.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-51-41_12d3dbe8 

Belakangan ini, isu pengeboran air tanah mulai ramai diperbincangkan warga. Tingginya kebutuhan air untuk pertanian, rumah tangga, dan kegiatan usaha membuat sebagian pihak memandang pengeboran sebagai solusi strategis untuk menjamin ketersediaan air, terutama di musim kemarau. Di sisi lain, sejumlah warga khawatir pengeboran yang tidak terkendali dan tanpa pengawasan dapat mengancam keberlanjutan sumber daya air serta keseimbangan lingkungan desa.

Bagi para pendukung pengeboran, manfaatnya jelas. Jaminan pasokan air bersih dapat menjaga produktivitas pertanian, memperpanjang musim tanam, dan mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Dengan kualitas tanah dan air yang baik, pengeboran dinilai dapat membantu mempertahankan posisi Desa Jeblog sebagai salah satu sentra pertanian unggulan di wilayah Klaten.

Namun demikian, kekhawatiran warga juga beralasan. Buku Tragedi Kepemilikan Bersama dan Dharma mencatat bahwa eksploitasi air tanah yang tidak terkendali dapat menurunkan muka air tanah hingga puluhan meter di berbagai wilayah di Indonesia. Di Klaten sendiri, pernah terjadi kasus pengeboran ilegal yang menyebabkan rembesan air ke tangki septik warga dan penurunan debit sumur di sekitarnya selama lebih dari sebulan tanpa intervensi pemerintah. Dalam skala industri, PT Tirta Investama (Aqua) di Klaten pernah meningkatkan kapasitas pemompaan dari 23 liter per detik menjadi 30 liter per detik, yang mengurangi ketersediaan air bagi masyarakat sekitar.

Konsep tragedy of the commons, sebagaimana dijelaskan dalam buku tersebut, memperingatkan bahwa sumber daya bersama seperti air tanah akan berkurang bahkan habis jika dimanfaatkan secara bebas tanpa batas. Dampak potensial di Desa Jeblog akibat pengeboran yang berlebihan antara lain berkurangnya muka air di sumur dangkal warga, meningkatnya biaya pengeboran karena harus menggali lebih dalam, risiko penurunan tanah, dan potensi konflik sosial antar masyarakat.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-52-17_016a08fe 

Perubahan iklim semakin memperburuk risiko tersebut. Pola curah hujan yang semakin tidak menentu mengurangi peluang air hujan untuk meresap dan mengisi kembali cadangan air tanah. Meskipun Desa Jeblog saat ini memiliki banyak mata air, tekanan terhadap sumber air dapat meningkat jika pengeboran tidak diatur dan curah hujan terus menurun.

Secara hukum, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air menetapkan bahwa setiap pemanfaatan air tanah harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan hukuman penjara hingga enam tahun dan denda maksimal Rp10 miliar. Peraturan ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber air tanah dan mencegah eksploitasi berlebihan.

Sebagian warga dan tokoh masyarakat berpendapat bahwa pengeboran tetap dapat bermanfaat jika disertai dengan peraturan yang ketat. Langkah-langkah yang diusulkan antara lain membatasi jumlah dan kedalaman lubang bor, menentukan area pengeboran yang aman, serta melakukan pemantauan berkala. Pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan juga dianggap penting untuk memastikan kebijakan sejalan dengan kebutuhan lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Masa depan sumber air tanah di Desa Jeblog akan sangat ditentukan oleh kebijakan dan kesadaran bersama pada hari ini. Dengan kekayaan sumber air yang dimiliki, desa ini berpotensi menjadi contoh pengelolaan air yang bijak di tingkat lokal. Namun, tanpa aturan yang jelas dan pengawasan yang konsisten, ancaman kerusakan lingkungan dan krisis air bukanlah hal yang mustahil terjadi. Pengeboran air tanah perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya bagi generasi mendatang. Keputusan yang diambil bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga tentang memastikan bahwa air tetap mengalir, kehidupan tetap tumbuh, dan Desa Jeblog tetap menjadi tanah yang subur dan makmur di masa depan.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-26-26_2fccbfa1 

 

 

-Swara Tani Karanganom KKN-PPM Universitas Gadjah Mada 2025.

Beri Komentar

Komentar Facebook

layananmandiri

Hubungi Aparatur Desa Untuk mendapatkan PIN

Statistik Penduduk

Lokasi Kantor Desa

Alamat:Desa Jeblog
Desa : Jeblog
Kecamatan : Karanganom
Kabupaten : Klaten
Kodepos : 57475

Peta Wilayah Desa

Transparansi Anggaran

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan

Anggaran:Rp 1.945.202.537,00
Realisasi:RP 1.093.309.945,00

56.21%

Belanja

Anggaran:Rp 1.667.889.269,00
Realisasi:RP 853.591.478,00

51.18%

Pembiayaan

Anggaran:Rp 22.686.732,00
Realisasi:RP 32.686.732,00

144.08%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa

Anggaran:Rp 10.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Hasil Aset Desa

Anggaran:Rp 105.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Dana Desa

Anggaran:Rp 906.700.000,00
Realisasi:RP 906.700.000,00

100%

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

Anggaran:Rp 333.222.233,00
Realisasi:RP 11.047.425,00

3.32%

Alokasi Dana Desa

Anggaran:Rp 303.280.304,00
Realisasi:RP 175.562.520,00

57.89%

Bantuan Keuangan Provinsi

Anggaran:Rp 255.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

Anggaran:Rp 30.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Bunga Bank

Anggaran:Rp 2.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

Anggaran:Rp 497.491.269,00
Realisasi:RP 204.375.588,00

41.08%

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

Anggaran:Rp 783.957.000,00
Realisasi:RP 385.994.790,00

49.24%

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Anggaran:Rp 47.300.000,00
Realisasi:RP 39.800.000,00

84.14%

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Anggaran:Rp 216.741.000,00
Realisasi:RP 152.021.100,00

70.14%

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

Anggaran:Rp 122.400.000,00
Realisasi:RP 71.400.000,00

58.33%

Sistem Informasi & Layanan Online Desa Jeblog (SIMALOG)
Pemerintah Desa Jeblog
Kabupaten Klaten

Desa
Jeblog

Login Admin
Statistik Pengunjung
Info Aplikasi

Berita Lokal

Menjaga Sumber Air Desa Jeblog: Antara Pemanfaatan dan Tanggung Jawab Bersama

Desa Jeblog, yang terletak di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki luas sekitar 72 hektare, terbagi menjadi 5 RW dan 9 RT, dengan jumlah penduduk sekitar 1.300 jiwa. Secara geografis, desa ini berada di sudut Kecamatan Karanganom dan berbatasan dengan Kecamatan Tulung serta Polanharjo. Dahulu, wilayah ini merupakan daerah rawa dengan tanah berlumpur. Hingga saat ini, Desa Jeblog dikenal memiliki sekitar 10 mata air yang membuat desa ini tidak pernah mengalami kekeringan, bahkan pada musim kemarau panjang.

Kelimpahan air menjadikan Desa Jeblog relatif makmur dibandingkan daerah sekitarnya. Sektor pertanian menjadi andalan utama, dengan beras yang dihasilkan terkenal berkualitas tinggi berkat air irigasi yang bersih dan melimpah. Selain itu, terdapat sektor perikanan dan pariwisata yang berkembang memanfaatkan sumber daya air di desa ini. Namun, kondisi tersebut juga menimbulkan tantangan tersendiri, terutama terkait pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air tanah.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-51-41_12d3dbe8 

Belakangan ini, isu pengeboran air tanah mulai ramai diperbincangkan warga. Tingginya kebutuhan air untuk pertanian, rumah tangga, dan kegiatan usaha membuat sebagian pihak memandang pengeboran sebagai solusi strategis untuk menjamin ketersediaan air, terutama di musim kemarau. Di sisi lain, sejumlah warga khawatir pengeboran yang tidak terkendali dan tanpa pengawasan dapat mengancam keberlanjutan sumber daya air serta keseimbangan lingkungan desa.

Bagi para pendukung pengeboran, manfaatnya jelas. Jaminan pasokan air bersih dapat menjaga produktivitas pertanian, memperpanjang musim tanam, dan mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Dengan kualitas tanah dan air yang baik, pengeboran dinilai dapat membantu mempertahankan posisi Desa Jeblog sebagai salah satu sentra pertanian unggulan di wilayah Klaten.

Namun demikian, kekhawatiran warga juga beralasan. Buku Tragedi Kepemilikan Bersama dan Dharma mencatat bahwa eksploitasi air tanah yang tidak terkendali dapat menurunkan muka air tanah hingga puluhan meter di berbagai wilayah di Indonesia. Di Klaten sendiri, pernah terjadi kasus pengeboran ilegal yang menyebabkan rembesan air ke tangki septik warga dan penurunan debit sumur di sekitarnya selama lebih dari sebulan tanpa intervensi pemerintah. Dalam skala industri, PT Tirta Investama (Aqua) di Klaten pernah meningkatkan kapasitas pemompaan dari 23 liter per detik menjadi 30 liter per detik, yang mengurangi ketersediaan air bagi masyarakat sekitar.

Konsep tragedy of the commons, sebagaimana dijelaskan dalam buku tersebut, memperingatkan bahwa sumber daya bersama seperti air tanah akan berkurang bahkan habis jika dimanfaatkan secara bebas tanpa batas. Dampak potensial di Desa Jeblog akibat pengeboran yang berlebihan antara lain berkurangnya muka air di sumur dangkal warga, meningkatnya biaya pengeboran karena harus menggali lebih dalam, risiko penurunan tanah, dan potensi konflik sosial antar masyarakat.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-52-17_016a08fe 

Perubahan iklim semakin memperburuk risiko tersebut. Pola curah hujan yang semakin tidak menentu mengurangi peluang air hujan untuk meresap dan mengisi kembali cadangan air tanah. Meskipun Desa Jeblog saat ini memiliki banyak mata air, tekanan terhadap sumber air dapat meningkat jika pengeboran tidak diatur dan curah hujan terus menurun.

Secara hukum, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air menetapkan bahwa setiap pemanfaatan air tanah harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan hukuman penjara hingga enam tahun dan denda maksimal Rp10 miliar. Peraturan ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber air tanah dan mencegah eksploitasi berlebihan.

Sebagian warga dan tokoh masyarakat berpendapat bahwa pengeboran tetap dapat bermanfaat jika disertai dengan peraturan yang ketat. Langkah-langkah yang diusulkan antara lain membatasi jumlah dan kedalaman lubang bor, menentukan area pengeboran yang aman, serta melakukan pemantauan berkala. Pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan juga dianggap penting untuk memastikan kebijakan sejalan dengan kebutuhan lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Masa depan sumber air tanah di Desa Jeblog akan sangat ditentukan oleh kebijakan dan kesadaran bersama pada hari ini. Dengan kekayaan sumber air yang dimiliki, desa ini berpotensi menjadi contoh pengelolaan air yang bijak di tingkat lokal. Namun, tanpa aturan yang jelas dan pengawasan yang konsisten, ancaman kerusakan lingkungan dan krisis air bukanlah hal yang mustahil terjadi. Pengeboran air tanah perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya bagi generasi mendatang. Keputusan yang diambil bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga tentang memastikan bahwa air tetap mengalir, kehidupan tetap tumbuh, dan Desa Jeblog tetap menjadi tanah yang subur dan makmur di masa depan.

WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18-26-26_2fccbfa1 

 

 

-Swara Tani Karanganom KKN-PPM Universitas Gadjah Mada 2025.

Beri Komentar

Komentar Facebook