Desa Jeblog, Klaten – Setiap musim panen, warga Desa Jeblog dihadapkan pada satu persoalan yang terus berulang: limbah jerami yang menumpuk. Jerami, yang merupakan sisa batang padi setelah panen, sering kali dibiarkan menumpuk di sawah atau bahkan dibakar. Hal ini tidak hanya menyebabkan pencemaran udara, tapi juga membuat potensi besar dari jerami terbuang sia-sia.
Melihat kondisi ini, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ingin mengenalkan inovasi sederhana namun bermanfaat: pembuatan briket dari jerami sisa panen.
Apa Itu Briket?
Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti arang jerami, sekam, atau serbuk gergaji. Di beberapa daerah, briket sudah digunakan sebagai pengganti kayu bakar untuk memasak atau menghangatkan ruangan. Selain hemat, briket juga dianggap ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap sebanyak pembakaran langsung jerami atau kayu.
Dengan membuat briket dari jerami, warga Desa Jeblog bisa:
- Mengurangi limbah pertanian.
- Memiliki sumber energi alternatif untuk memasak.
- Meningkatkan nilai ekonomi dari limbah pertanian.
- Menjaga kualitas udara tetap bersih.
Langkah-Langkah Membuat Briket dari Jerami
Proses pembuatan briket dari jerami sangat sederhana dan bisa dilakukan dengan alat rumah tangga:
- Pengeringan Jerami
Jemur jerami hingga benar-benar kering agar mudah dibakar menjadi arang.
- Pembuatan Arang Jerami
Jerami dibakar secara perlahan (tidak sampai jadi abu), cukup sampai berubah menjadi arang. Ini bisa dilakukan di dalam drum atau lubang tanah.
- Penghalusan Arang
Setelah menjadi arang, jerami ditumbuk atau digiling hingga menjadi serbuk halus.
- Pencampuran dengan Perekat
Campurkan arang jerami halus dengan air dan sedikit tepung kanji sebagai perekat alami.
- Pencetakan Briket
Bentuk adonan tadi menjadi bulatan kecil atau tabung menggunakan cetakan sederhana.
- Pengeringan Akhir
Jemur briket yang telah dicetak hingga benar-benar kering dan mengeras, agar siap digunakan.
Dengan metode ini, limbah jerami yang awalnya tidak berguna bisa diubah menjadi bahan bakar yang berguna bagi dapur warga.
Manfaat Langsung bagi Masyarakat Desa
Inovasi ini tidak hanya berdampak pada pengelolaan limbah, tapi juga memberikan solusi nyata untuk kebutuhan energi di rumah tangga. Apalagi, briket dari jerami bisa dibuat sendiri tanpa biaya mahal.
Beberapa warga yang telah mencoba menyatakan bahwa briket dari jerami:
- Lebih tahan lama saat digunakan untuk memasak.
- Tidak terlalu berasap.
- Membantu mengurangi pengeluaran untuk kayu bakar.
Lebih dari itu, pembuatan briket bisa menjadi peluang usaha kecil di desa, terutama jika dikembangkan dalam skala kelompok tani atau Karang Taruna.
Bersama Membangun Desa yang Ramah Lingkungan
Pembuatan briket dari jerami merupakan contoh nyata bahwa inovasi tidak harus mahal atau rumit. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan semangat gotong royong, Desa Jeblog bisa menjadi contoh desa mandiri energi berbasis limbah pertanian.
Kami mengajak seluruh warga, terutama generasi muda, untuk ikut serta dalam pelatihan atau mencoba membuat briket di rumah. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari perubahan besar untuk lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
-Swara Tani Karanganom KKN-PPM Universitas Gadjah Mada 2025.